Pemerintah Desa (Pemdes) Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu memulai langkah besar dengan mengajukan surat permohonan penetapan sebagai desa penghasil minyak Kedung Keris (KDK) Blok Cepu kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sejak Oktober 2023, Pj Bupati Adriyanto menyatakan bahwa surat tersebut sedang dalam proses review.
Kepala Desa Sukoharjo, Sulistiyawan mengungkapkan bahwa surat permohonan tersebut telah dikirimkan kepada Pj Bupati Bojonegoro pada Senin (02/10/23) lalu. Meskipun lapangan minyak Kedung Keris di Sukoharjo telah berproduksi sejak 2019, respon dari Pemkab Bojonegoro belum diterima hingga saat ini. “Kami berharap agar surat permohonan ini dapat ditindaklanjuti, sehingga Desa Sukoharjo dapat segera ditetapkan sebagai desa penghasil minyak KDK,” ungkap Sulis.
Dikonfirmasi terpisah, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menjelaskan bahwa saat ini surat yang diajukan oleh Pemdes Sukoharjo sedang dalam proses review oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro. “Sedang direview Bappeda. Ditunggu saja,” katanya. Harapannya, penetapan Desa Sukoharjo sebagai desa penghasil minyak KDK dapat segera diwujudkan.
Lapangan Kedung Keris (KDK) memulai produksi perdana pada 17 Desember 2019. Dengan cadangan minyak mencapai 20 juta barel, lapangan ini terbukti cukup potensial. Satu sumur di lapangan Kedung Keris mampu memproduksi minyak hingga 20 ribu barel per hari, menunjukkan keunggulan dibandingkan lapangan lain di Blok Cepu.
Keterlibatan Pemerintah Desa Sukoharjo dalam mendukung potensi migas di daerahnya menggambarkan strategi pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Penetapan Sukoharjo sebagai desa penghasil minyak KDK diharapkan memberikan manfaat ekonomi lokal dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah.
Demikian informasi seputar pengajuan Pemdes Sukoharjo sebagai penetapan desa penghasil minyak. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Futurebali.Com.
