Industri batu bara di Kalimantan Timur memberikan dampak positif sebagai sumber energi dan bahan baku, tetapi juga menyisakan dampak negatif. (JawaPos.com)

Di Kalimantan Timur, industri batu bara menjadi salah satu komoditas utama, menjadikannya penghasil terbesar di Indonesia. Dengan volume produksi mencapai 212,8 juta ton pada tahun 2020 dan cadangan sebesar 16,07 miliar ton, Kalimantan Timur memberikan kontribusi signifikan, setara dengan 41,42% dari total cadangan batu bara di Indonesia.

Cadangan dan Perusahaan Tambang Batu bara di Kalimantan Timur

1. PT Kaltim Prima Coal (KPC): Menghasilkan 70 juta ton per tahun, KPC merupakan salah satu perusahaan batu bara terbesar di dunia dengan luas area tambang mencapai 84.938 hektar.

2. PT Kideco Jaya Agung: Lokasi di Paser, Kalimantan Timur, dengan cadangan sebesar 1,2 miliar ton dan produksi sekitar 32 juta ton per tahun.

3. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU): Sebagai perusahaan publik, BRAU memiliki konsesi pertambangan seluas 118.400 hektar di Kabupaten Berau.

4. PT Indominco Mandiri: Berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, dengan cadangan sebesar 1,24 miliar ton dan produksi sekitar 16 juta ton per tahun.

Dampak Penambangan Batu bara di Kalimantan Timur

Industri batu bara di Kalimantan Timur memberikan dampak positif sebagai sumber energi dan bahan baku, tetapi juga menyisakan dampak negatif. Kerusakan lingkungan, pengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar, dan masalah kesehatan akibat proses penambangan menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Batu bara terbentuk melalui dua proses utama: Biokimia dan Termodinamik. Proses Biokimia terjadi melalui penghancuran sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi dalam kondisi bebas oksigen di daerah rawa. Sementara itu, Proses Termodinamik terjadi karena perubahan PEAT menjadi lapisan batu bara oleh adanya panas, tekanan, dan faktor geologi.

Pembakaran batu bara terjadi di dalam boiler pada pembangkit listrik tenaga uap. Reaksi kimia ini melibatkan combustible material dengan oksigen dalam udara, menghasilkan energi panas. Proses ini dapat memicu hujan asam dan polusi udara. Komposisi kimia batu bara dan sulitnya menghilangkan pengotor dari bahan bakar padat ini menjadi tantangan, terkait dengan dampaknya pada pemanasan global.

Penting untuk memaksimalkan pelepasan energi sambil meminimalkan kerugian selama proses pembakaran. Upaya diperlukan untuk mengatasi dampak negatif industri batu bara dan mempertimbangkan solusi yang ramah lingkungan untuk pembangkit listrik.

Itulah pembahasan mengenai peran Kalimantan Timur sebagai penghasil batu bara terbesar di Indonesia, profil perusahaan tambang batu bara utama, dampak penambangan, proses terbentuknya batu bara, serta proses pembakaran dan dampaknya pada lingkungan.

Demikian informasi seputar industri batu bara di Kalimantan Timur. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Futurebali.Com.