Dikabarkan bahwa tidak hanya investor dari China dan Malaysia, tetapi juga Ciputra Group akan turut serta dalam merealisasikan investasi di Kota Nusantara. (Asatunews.co.id)

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyambut optimisme dengan adanya prospek masuknya investor asing langsung (FDI) ke Kota Nusantara. Pada tahun ini, target investasi tersebut terutama diarahkan pada investor dari China dan Malaysia. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita IKN, Agung Wicaksono mengungkapkan bahwa investor dari kedua negara tersebut berencana untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan apartemen atau hunian vertikal di kawasan IKN.

Menurut Agung, estimasi total nilai investasi yang akan direalisasikan oleh kedua negara tersebut di Kota Nusantara mencapai Rp40 triliun. Rencananya, proyek-proyek pembangunan properti dari investor asing ini sedang dalam tahap evaluasi studi kelayakan, dengan perkiraan akan memulai proses tender sekitar bulan April 2024.

Tidak hanya investor dari China dan Malaysia, tetapi juga Ciputra Group akan turut serta dalam merealisasikan investasi di Kota Nusantara. Rencananya, Ciputra Group akan mengembangkan kota mandiri yang lengkap dengan berbagai fasilitas seperti perumahan, komersial, lapangan golf, dan berbagai jenis fasilitas lainnya. Meskipun nilai investasinya belum dipastikan, namun proyek ini akan menjadi salah satu yang akan memperkaya kawasan Kota Nusantara.

Agung optimis bahwa dalam 10 tahun ke depan, pembangunan IKN tidak akan lagi memerlukan dana dari APBN, seiring dengan target operasional Kota Nusantara yang sudah mulai berjalan sesuai dengan rencana pemerintah. Menurutnya, minat investor terhadap Kota Nusantara terus meningkat, dengan investasi mencapai lebih dari Rp50 triliun dalam 6 bulan terakhir, dan diprediksi akan mencapai Rp55 triliun sepanjang tahun 2024.

Bambang Susantono selaku Kepala OIKN, menjelaskan bahwa pihaknya optimis dapat mencapai target investasi sebesar Rp100 triliun sepanjang tahun 2024 dengan berbagai strategi, termasuk melakukan jajak pasar atau market sounding secara aktif. Selama tahun 2023, investasi yang telah masuk ke Kota Nusantara telah mencapai Rp47,5 triliun, menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk menarik investasi asing telah mendapat respon yang positif. Investor dari China dan Malaysia menjadi salah bukti nyata dari hal tersebut.

Dengan adanya minat yang terus meningkat dari investor, OIKN yakin bahwa Kota Nusantara akan menjadi destinasi investasi yang menarik dan berpotensi untuk terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Keberhasilan ini juga membuka potensi untuk menjadikan Kota Nusantara sebagai salah satu pusat ekonomi baru yang berkembang pesat di Indonesia.

Demikian informasi seputar investor dari China dan Malaysia yang bakal masuk ke Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Futurebali.Com.