Produsen telur ayam mengatakan bahwa pasokan telur masih mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar. (Bisnistoday.com)

Harga telur ayam di Indonesia telah mencapai puncaknya menjelang Ramadan, dengan harga mencapai Rp30.000/kg. Kenaikan harga tersebut terjadi karena permintaan yang meningkat selama bulan puasa. Konsumen yang berpuasa membutuhkan sumber protein yang cukup, termasuk telur ayam, yang membuat permintaan naik pesat selama bulan Ramadan.

Namun, tidak hanya faktor permintaan yang memengaruhi kenaikan harga telur ayam. Pandemi COVID-19 juga memainkan peran penting dalam kenaikan harga tersebut. Karena pandemi, harga bahan pakan ayam telah meningkat hingga 60%, dan ini berdampak langsung pada harga jual telur ayam.

Meski Pasokan Mencukupi, Namun Harga Telur Ayam Tetap Melambung

Produsen telur ayam mengatakan bahwa pasokan telur masih mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar. Meskipun beberapa pasar tradisional mengalami kelangkaan telur karena kurangnya pasokan, Asosiasi Peternakan Indonesia mengatakan bahwa pasokan masih mencukupi dan tidak ada masalah pasokan.

Meskipun demikian, pemerintah akan melakukan tindakan untuk menstabilkan harga telur ayam dengan mengimpor telur ayam dari luar negeri. Diharapkan hal ini dapat membantu mengurangi beban konsumen dan membuat harga dari telur ayam menjadi lebih terjangkau. Bagi sebagian orang, kenaikan harga dari telur ayam mungkin tidak terlalu signifikan.

Namun, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kenaikan harga dari telur ayam bisa menjadi masalah besar karena dapat memengaruhi biaya hidup selama Ramadan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan produsen untuk bekerja sama dalam menstabilkan harga telur ayam agar konsumen tidak merasa terbebani selama Ramadan.