Inggris berada pada urutan ke-6 terburuk dalam hal inflasi di seluruh dunia. (Beritasatu.com)

Inflasi yang tinggi menjadi tantangan besar bagi perekonomian Inggris saat ini. Berdasarkan laporan terbaru, angka inflasi mencapai 5,4% pada Desember 2021, yang merupakan angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Faktor utama yang mempengaruhi inflasi di Inggris adalah krisis pasokan global dan kenaikan harga energi, terutama gas alam dan listrik.

Krisis pasokan global mempengaruhi produksi dan pengiriman barang, sehingga menyebabkan peningkatan harga bahan baku dan masalah logistik. Hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi lebih tinggi dan harga barang menjadi lebih mahal. Sedangkan kenaikan harga energi membuat biaya produksi dan harga barang semakin tinggi membuat perekonomian Inggris makin terpuruk.

Mengatasi Inflasi Tinggi, Pemerintah Upayakan Daya Saing Perekonomian Inggris Jadi Tumpuan

Inflasi yang tinggi berdampak negatif pada daya beli konsumen, mengurangi kesejahteraan masyarakat, serta mempengaruhi tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang. Kenaikan suku bunga oleh Bank of England sebagai upaya untuk menekan inflasi dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah Inggris perlu berhati-hati dalam menentukan kebijakan moneter dan fiskal agar tetap menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan.

Selain itu, Inggris berada pada urutan ke-6 terburuk dalam hal inflasi di seluruh dunia, di bawah negara-negara seperti Rusia dan Argentina. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Inggris masih rentan terhadap fluktuasi harga dan tantangan global lainnya.

Pemerintah harus terus berupaya untuk menangani inflasi yang tinggi melalui kebijakan yang tepat, seperti meningkatkan produksi lokal, membuka akses terhadap pasar baru, dan memperkuat sektor-sektor kunci dalam perekonomian Inggris. Peningkatan daya saing ekonomi negara juga menjadi kunci dalam mengatasi inflasi yang tinggi dan menjaga stabilitas ekonomi Inggris di masa depan.