Aksi teror bom yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia tidak mempengaruh kunjungan wisatawan untuk berlibur di Bali. Meski beberapa negara telah mengeluarkan travel warning untuk warganya yang berkunjung ke Indonesia, namun hal tersebut tidak mengurungkan niat para wisatawan asing.
Sejumlah wisatawan melakukan aktifitas berwisata seperti biasanya. Hal ini dapat dilihat di objek-objek wisata seperti Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, dan sebagainya. Mereka sepertinya tidak terpengaruh dengan adanya peristiwa teror yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut tersebut.
Vanessa Doss, warga negara Belanda yang tidak terpengaruh dengan adanya aksi teror di Indonesia. Awalnya ia sempat kaget setelah mengetahui adanya aksi terorisme melalui media sosial. Namun pihak hotel dimana ia menginap menjelaskan serta meyakinkan agar tetap tenang dan ada jaminan keamanan. Untuk itu ia tetap nyaman dalam menhabskan waktu liburan di Buleleng.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna mengungkapkan jika pihaknya sudah melakukan koordinasi pada beberapa Daya Tarik Wisata (DTW) yang berada di Buleleng. Selain itu, pihaknya sudah melayangkan surat edaran untuk para industri pariwisata, Kelompok Sadar Wisata (Darwis) dan Desa Wisata yang ada di Buleleng untuk melakukan pengamanan yang ketat.
Pasca aksi teror tersebut, Sutrisna mengaku belum mendapatkan laporan terkait pernyataan wisatawan. Terkait dengan travel advsory yang dikeluarkan oleh sejumlah negara menurutnya hal itu hanya berupa imbauan. Jadi imbauan untuk wisataan yang berkunjung ke Indonesia agar tidak berada di tempat yang berdampak, dan bukan sebagai larangangan berwisata.
Untuk memaksimalkan pengamanan serta kenyamanan para wisatawan asing, Sutrisna juga melakukan koordinasi dengan pihak bandara serta mengecek jumlah wisatawan yang datang agar data lebih akurat.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa aksi teror tersebut terjadi di beberapa tempat di Indonesia antara lain Surabaya, Sidoarjo, dan Riau. Aksi teror dilakukan selama 3 hari berturut-turut dan menewaskan puluhan korban sipil dan aparat kepolisian. Terduga teroris teridiri dari beberapa keluarga yang melakukan bom bunuh diri di tiga Gereja, Mapolres Surabaya, rumah susun, dan Mapolda Riau.