Salah satu kawasan di Bali dinobatkan sebagai destinasi wisata terbaik dunia. Tempat tersebut adalah Ubud, yang beberapa waktu lalu terkenal dengan persoalan kemacetan dan alih fungsi lahan. Saat ini masyarakat Ubud perlu berbangga hati karena wilayahnya berada di peringkat ke-4 duna versi Travel and Leisure.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Gianyar, Anak Agung Bagus Ari Brahmanta mengungkapkan bahwa permasalah yang ada di Ubud cukup kompleks dan harus bekerjasama dengan banyak pihak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu yang masih banyak dikeluhkan adalah masalah kemacetan.
Seain kemacetan dan alih fungsi lahan, permasalahan lainnya adalah soal infrastruktur. Infrastruktur tersebut seperti kondisi jalan yang sudah 6 tahun tidak ada perbaikan. Selama ini yang dilakukan hanyalah tambal sulam.
Penghargaan tersebut merupakan survey yang dilakukan di 15 kota terbaik dunia. Pada tahun 2017 lalu, Ubud berada diperingkat sembilan dan sekarang berada diperingkat empat. Skor yang didapat adalah 88,74. Wisatawan yang berkunjuk ke Ubud bisa mencapai 3 juta orang per tahun. Salah satu tempat favorit yang dikunjungi adalah objek wisatwa Monkey Forest yang berada di Desa Padangtegal. Sementara untuk tingkat lama menginap, para wisatawan umumya tinggal selama 3-4 hari di wilayah Ubud.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan Dinas Pariwisata Gianyar akan melakukan upaya seperti penataan parkir yang lebih baik. Hal ini dianggap mampu mendongkrak kunjungan wisatawan di Ubud. Kedepannya diharapkan Ubud akan menjadi yang terbaik di dunia sebagai destinasi wisata favorit.
Selain Monkey Forest, wisata lain yang dapat dikunjungi saat berada di Ubud adalah Nyuh Kuning Village, Trekking Authentik Bali, Pasar Seni Ubud, Puri Saren Agung, Elephant Cave, dan menikmati tari kecak di Pura taman Saraswati.