Total alokasi APBN untuk pendidikan disalurkan melalui belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp28,3 triliun untuk gaji pengajar, beasiswa Indonesia pintar, serta dana BOS. (Kompas.com)

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi momen yang tepat bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengungkapkan komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa bangsa yang maju harus memiliki sumber daya manusia yang baik dan terdidik, dan pemerintah telah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mewujudkan hal itu.

Menurut Sri Mulyani, hingga akhir Maret 2023, APBN telah merealisasikan Rp191 triliun sebagai anggaran prioritas untuk bidang pendidikan. Total alokasi tersebut disalurkan melalui belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp28,3 triliun untuk gaji pengajar, beasiswa Indonesia pintar, serta dana BOS. Selain itu, APBN juga memberikan dukungan melalui belanja non-K/L sebesar Rp249,4 miliar untuk 52,7 ribu peserta Kartu Prakerja, belanja TKD sebesar Rp75,5 triliun, dan Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp15 triliun.

Sri Mulyani: Bangsa Maju Butuh Sumber Daya Manusia yang Terdidik dan Berkualitas

Sri Mulyani juga menunjukkan bahwa sejak 2009, APBN telah mengalokasikan 20% dari total khusus untuk pendidikan. Hal ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mencerdaskan bangsa. Ia menyadari bahwa cita-cita tersebut tak akan tercapai tanpa didukung oleh pendidikan yang memadai.

Menteri Keuangan ini juga mengajak masyarakat untuk terus bergerak bersama untuk menyemarakkan merdeka belajar di Indonesia. Ia mengutip kata-kata Ki Hadjar Dewantara, “Lawan Sastra Ngesti Mulya” yang berarti “Dengan ilmu kita menuju kemuliaan”. Dengan ilmu dan pendidikan yang baik, Indonesia dapat mencapai kemuliaan yang diinginkan.

Sebagai warga negara yang cinta pendidikan, Sri Mulyani mengajak untuk kita terus mendukung program-program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Selamat Hari Pendidikan Nasional!