Sulawesi Selatan membutuhkan tambahan pembangkit listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menarik investasi, dan meningkatkan cadangan energi bagi sektor industri. (Kontan.com)

Sulawesi Selatan (Sulsel) membutuhkan tambahan pembangkit listrik untuk memastikan ketersediaan energi yang cukup guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan menarik minat investasi. Minimnya surplus listrik di wilayah ini menjadi hambatan yang perlu diatasi untuk menciptakan kepastian energi bagi para investor.

Saat ini, kapasitas produksi listrik di Sulawesi Selatan hanya mencapai sekitar 2.000 Megawatt (MW), sementara kebutuhan listriknya mencapai 1.800 MW, menyisakan cadangan hanya sekitar 200 MW. Hal tersebut menjadi masalah karena tidak ada cukup surplus untuk mengatasi gangguan yang mungkin terjadi pada pembangkit listrik.

Pakar Energi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Syarifuddin Nojeng menyatakan bahwa idealnya wilayah ini membutuhkan cadangan listrik minimal 50% dari total kebutuhan, guna mengantisipasi kendala operasional yang bisa terjadi pada pembangkit.

“Jika kebutuhan listrik 100 MW, maka cadangan yang harus tersedia adalah 150 MW. Dengan adanya cadangan ini, investor akan merasa lebih yakin untuk berinvestasi karena mereka tahu energi tersedia secara konsisten,” ungkap Syarifuddin.

Sulawesi Selatan Perlu Tambahan Pembangunan Pembangkit Listrik untuk Dukung Investasi dan Ekonomi

Pembangunan pembangkit listrik tambahan dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan cadangan energi yang dapat mendukung kestabilan pasokan listrik. Selain itu, Sulsel juga memiliki potensi besar dalam penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), yang saat ini sudah mencakup sekitar 40% dari total produksi listriknya.

Meskipun demikian, tantangan besar tetap ada, seperti yang terjadi pada 2023 ketika pemadaman listrik bergilir terpaksa dilakukan akibat fenomena El Nino yang mengurangi debit air pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Dukungan terhadap EBT tetap penting, namun Syarifuddin menekankan perlunya cadangan listrik yang lebih stabil, yang dapat berasal dari pembangkit listrik berbasis fosil untuk memastikan pasokan energi yang aman bagi sektor industri.

Sulawesi Selatan memerlukan penambahan pembangunan pembangkit listrik untuk memastikan cadangan energi yang cukup guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi. Meskipun EBT memiliki potensi besar, tambahan pembangkit listrik berbasis fosil menjadi langkah penting untuk menjaga kestabilan pasokan listrik yang diperlukan oleh sektor industri.

Kepastian pasokan energi yang memadai akan menciptakan iklim investasi yang lebih menarik dan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang ambisius.

Demikian informasi seputar pembahasan pembangunan pembangkit Listrik di Sulsel. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di futurebali.com.