Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengajukan tawaran kerjasama kepada BUMN konstruksi di Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan jalan di Papua Nugini. Negara tetangga tersebut memiliki program ambisius bernama Connect PNG yang bertujuan untuk mengembangkan dan menyambungkan jaringan jalan umum hingga tahun 2040. Jokowi menyatakan komitmen Indonesia dalam mendukung Program Connect PNG, termasuk melalui partisipasi BUMN konstruksi yang telah memiliki pengalaman di berbagai negara.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam pertemuan forum bisnis antara Indonesia dan Papua Nugini yang diadakan di APEC Haus, Papua Nugini, pada Rabu kemarin (05/07/2023). “Kami mendorong BUMN Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan raya di Papua Nugini,” ujar Jokowi dalam keterangan resminya, Kamis (6/7/2023).
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga menyoroti potensi ekonomi yang besar di kawasan perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini yang mencapai lebih dari 800 km. Menurut Jokowi, hanya di Pos Lintas Batas Negara Skouw saja, tercatat perdagangan senilai lebih dari US$3 juta atau sekitar Rp45 miliar (kurs terkini Rp15.000) pada tahun 2019.
“Peluang ini perlu kita maksimalkan. Kita harus menjadikan titik-titik perbatasan sebagai pusat kegiatan ekonomi baru. Hal ini akan memiliki dampak positif tidak hanya bagi masyarakat perbatasan, tetapi juga bagi ekonomi kedua negara,” ungkap Jokowi. Melalui kerjasama pembangunan jalan dan pemanfaatan potensi ekonomi di kawasan perbatasan, Indonesia dan Papua Nugini dapat memperkuat hubungan bilateral serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan antara kedua negara.