Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sedang mempersiapkan peraturan baru untuk bursa berjangka Crude Palm Oil (CPO). Menurut Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, pihaknya optimis dapat menyelesaikan aturan tersebut pada akhir Mei 2023.
Sebelum peraturan terbit, Bappebti harus menyusun Regulatory Impact Assessment (RIA), metode yang dilakukan untuk membuat sebuah kebijakan. Setelah RIA tersusun, maka disusun Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tentang Crude Palm Oil.
Didid memastikan bursa CPO akan terbentuk pada Juni 2023 setelah aturan teknis terbit. Dengan demikian, CPO resmi masuk bursa berjangka dan aktif satu bulan setelahnya atau Juni 2023. Sementara itu, terbentuknya bursa berjangka CPO diprediksi akan memakan waktu dua sampai tiga bulan.
Bappebti sedang mengebut Peraturan Menteri Perdagangan sebagai acuan teknis bursa Crude Palm Oil. Proses yang sedang dilakukan ada dua, yaitu membuat izin prakarsa pembuatan Permendag ke Presiden Joko Widodo dan menggarap draf Permendag. Dengan hadirnya bursa berjangka Crude Palm Oil, diharapkan akan memperkuat transparansi dan keamanan perdagangan komoditas CPO di Indonesia. Selain itu, bursa berjangka CPO diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia.