BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan positif dalam kinerjanya hingga September 2023, dengan pertumbuhan aset sebesar 16,81% dan pertumbuhan pembiayaan sebesar 17,94%. (Tribunnews.com)

Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN Syariah) terus berkomitmen untuk memberikan solusi perumahan kepada masyarakat dengan menggelar Akad Massal KPR Syariah di Aceh. Acara tersebut melibatkan 2.187 unit rumah, terdiri dari 1.779 rumah Subsidi dan 364 rumah Non Subsidi. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu berbicara tentang ambisi besar BTN Syariah dalam menyalurkan pembiayaan syariah sekitar 45.750 unit dalam tahun ini. Rinciannya mencakup 35.150 KPR Syariah Subsidi dan 10.600 KPR Syariah Non Subsidi.

BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan positif dalam kinerjanya hingga September 2023, dengan pertumbuhan aset sebesar 16,81% dan pertumbuhan pembiayaan sebesar 17,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerja yang positif ini sebagian besar dihasilkan melalui pembangunan di sektor perumahan, yang juga mendukung pertumbuhan sektor properti dengan efek berlipat ke sektor-sektor turunan lainnya, memberikan dampak positif pada ekonomi nasional.

Nixon menekankan komitmen BTN Syariah dalam mendukung Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah dengan KPR Syariah. “Kami berkomitmen untuk terus menyalurkan KPR Bersubsidi sehingga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat memiliki hunian yang layak,” ujarnya.

Selain itu, BTN Syariah telah diberi amanah untuk menyalurkan KPR Bersubsidi sebanyak 36.000 unit kuota KPR FLPP dan 1.250 unit kuota KPR Tapera Syariah di tahun 2023. Nixon juga menyampaikan bahwa BTN Syariah siap menjadi bank terbesar di Provinsi Aceh dengan meningkatkan pembiayaan perumahan sesuai dengan aturan syariah yang berlaku di provinsi tersebut.

Sejak penerapan Qanun di Provinsi Aceh, BTN Syariah semakin percaya diri dalam memberikan layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah lewat KPR Syariah. Nixon optimistis bahwa BTN Syariah akan menjadi salah satu bank terbesar di Aceh dalam penyaluran pembiayaan rumah. Untuk mencapai hal tersebut, BTN Syariah telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 80 pengembang perumahan untuk membangun perumahan yang layak bagi masyarakat Aceh.

Komisioner BP Tapera, Adi Setianto juga memberikan informasi tentang bantuan pembiayaan perumahan di Aceh. Provinsi Aceh telah menyerap bantuan pembiayaan perumahan Rumah Tapera FLPP sebesar Rp93,45 miliar untuk 872 unit rumah. Selain itu, seluruh pembiayaan Tapera di Aceh diterapkan berdasarkan prinsip syariah sebesar Rp36,08 miliar untuk 247 unit rumah. Ini adalah bagian dari upaya nasional untuk memastikan bantuan pembiayaan tepat sasaran.

Adi juga mengingatkan para pengembang perumahan untuk memperhatikan kualitas bangunan dan fasilitas pokok seperti air dan listrik demi kepuasan para penghuni. BP Tapera terus mendorong masyarakat untuk memiliki rumah pertama mereka, baik melalui skema konvensional maupun syariah.

Sekretaris Daerah Aceh, Bustami Hamzah, menegaskan bahwa Program Akad Massal KPR Syariah merupakan langkah konkret BTN Syariah dalam mendukung kebutuhan perumahan layak di Aceh. Meskipun sebagian besar warga Aceh sudah memiliki rumah sendiri, masih ada banyak yang tinggal di hunian yang tidak layak huni dari segi ketahanan bangunan. BTN Syariah terus berupaya memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat Aceh dan berharap dapat menjadi salah satu bank terbesar di wilayah tersebut.

Demikian informasi seputar program KPR Syariah dari Bank BTN Syariah. Untuk informasi seputar bisnis dan ekonomi lainnya di Futurebali.com.