Terdapat catatan positif bahwa tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Indonesia secara menyeluruh mengalami penurunan, baik di perkotaan maupun perdesaan. (Kompas.com)

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data terkini mengenai tingkat kemiskinan di Indonesia, menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 25,9 juta orang miskin pada Maret 2023. Dari jumlah tersebut, sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto menyatakan bahwa meskipun jumlah orang miskin di seluruh wilayah Indonesia mengalami penurunan, namun Pulau Jawa dan Sumatera masih mendominasi.

Dalam konferensi persnya, ia menjelaskan bahwa pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa mencapai 13,62 juta orang, atau sekitar 52,59 persen dari total jumlah orang miskin di Indonesia. Sementara itu, Sumatera memiliki 5,67 juta jiwa yang hidup dalam kondisi kemiskinan, atau sekitar 21,89 persen dari total keseluruhan orang miskin di Indonesia pada akhir Maret 2023.

Namun, terdapat catatan positif bahwa tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Indonesia secara menyeluruh mengalami penurunan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Meskipun pulau Kalimantan memiliki jumlah orang miskin yang lebih rendah, hanya sekitar 970 ribu jiwa, penurunan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan menunjukkan adanya perbaikan kondisi hidup masyarakat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Pada Maret 2023, baik indeks kedalaman maupun keparahan kemiskinan menunjukkan penurunan dibandingkan dengan September 2022,” kata Atqo.

Data ini memberikan gambaran yang penting tentang tingkat kemiskinan di Indonesia, dengan konsentrasi terbesar terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera. Langkah-langkah perbaikan dan upaya pengentasan kemiskinan perlu terus dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai tingkat kemiskinan yang lebih rendah di seluruh Indonesia, termasuk di daerah yang memiliki konsentrasi tinggi seperti Pulau Jawa dan Sumatera.