Semakin meningkatnya animo masyarakat Bangli memakai layanan Damri Dishub Bangli mengusulkan trayek baru Damri ke Balai Lalu Lintas Angkutan Jalan Sungai Danau dan Penyebrangan Denpasar. Bangli sudah menggunakan layanan Damri hampir setahun lamanya. Sementara itu PT Damri baru melayani trayek Bangli-Kintamani-Songan dan Bangli-Kintamani-Tejakula (Buleleng).
Trayek Bangli-Kintamani-Catur itulah yang akan di usulkan Dishub. Sebab wilayah Desa Catur sudah masuk perbatasan Bangli-Badung. Minimnya angkutan umum yang melintas diwilayah tersebut Dishub usulkan penambahan trayek Bangli-Kintamani-Catur. Tujuannya tidak lain adalah untuk memperluas cakupan wilayah supaya terlayani Damri.
Pengawas Damri di Bangli, Yokki Sugriwa, mengatakan untuk penambahan trayek bisa saja dilakukan, sejauh memang layanan Damri dibutuhkan. Hal yang harus diperhatikan sebelum buka trayek baru perlu melakukan survei terlebih dahulu, agar nantinya kalau sudah dibuka namun tidak ada penumpang. Sementara untuk penambahan trayek baru harus ada usulan dari kepala desa yang pada intinya memohon agar desanya terlayani Damri.
Sementara itu, ada empat unit kendaraan melayani trayek dan 1 unit kendaraan sebagai cadangan. Trayek baru terlayani yakni Bangli-Desa Songan Kintamani, dan Bangli- Kintamani –Tejakula (Buleleng).
Tarif yang dikenakan relatif murah untuk Bangli sampai Penelokan tarifnya Rp 3.000. Bangli-Kintamani hanya Rp 4.000, Bangli–Desa Lateng Rp 6000, Bangli–Madenan (Singaraja) Rp 7.000, Bangli-Tejakula (Singaraja) Rp 10.000, Bangli-Desa Kedisan Rp 4.000 dan Bangli-Desa Songan Rp 5000.
“Kalau dihitung-hitung tarifnya sangat murah, bayangkan saja dari Bangli sampai Desa Songan Kintamani hanya Rp 5000. Kalau naik sepeda motor bisa menghabiskan lebih,” bebernya.
Siswa tidak dipatok tarif saat menggunakan jasa Damri. Tujuan pastinya menggaet para siswa agar mau memanfaatkan angkutan umum. “Seperti promosi, kalau banyak siswa yang memanfaatkan Damri, kemungkinan nanti bisa diajukan untuk angkutan sekolah,” sebutnya. Terkait jumlah penumpang, Yokki Sugriwa menyampaikan untuk trayek Bangli-Songan rata-rata 20 penumpang per unit. “Kalau Bangli-Tejakula lebih ramai dibandingkan dari Tejakula-Bangli. Secara umum ada peningkatan jumlah penumpang yang memanfaatkan layanan Damri,” imbuhnya.