Ekspor batu bara Indonesia turun, namun Bumi Resources tetap optimis capai target produksi 2025. (Voi.id)

Kementerian ESDM mencatat realisasi ekspor batu bara Indonesia per 4 September 2025 sebesar 253,2 juta ton. Angka ini lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu. Penurunan terjadi akibat meningkatnya produksi domestik di China dan India, dua negara utama tujuan ekspor Indonesia.

Meski ada tren penurunan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tetap optimis. Advisor BUMI, Christopher Fong menegaskan Indonesia masih menjadi produsen batu bara termal terbesar dengan kontribusi 500 juta ton ke pasar global.

Menurutnya, tekanan harga dan pasar akibat strategi produksi negara tujuan utama hanya bersifat sementara. Fong percaya pemulihan harga akan terjadi, sehingga target produksi dan ekspor BUMI tetap bisa tercapai pada 2025.

BUMI sendiri merupakan pengekspor terbesar batu bara termal sekaligus salah satu operator global di sektor ini. Posisi strategis ini diyakini akan berlanjut, didukung kapasitas produksi yang stabil dari tambang KPC East di Kalimantan.

Ekspor Batu Bara Terkoreksi, Bumi Resources Yakin Penuhi Target

Setiap bulan, KPC East mampu memuat 38 kapal dengan operasi penuh 24 jam. Kinerja ini menjadi penopang konsistensi BUMI dalam memenuhi kebutuhan pasar, meski tren ekspor batu bara tengah menurun.

Sebelumnya, Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA) sudah memprediksi penurunan ekspor ke China dan India. Namun, BUMI menilai peluang masih terbuka karena permintaan energi tetap tinggi, terutama saat musim panas berakhir di belahan bumi utara.

Optimisme BUMI juga ditopang reputasi sebagai pemain besar yang mampu beradaptasi dengan dinamika pasar. Strategi efisiensi produksi dan fokus pada stabilitas pasokan menjadi kunci menghadapi tantangan global.

Meski ekspor batu bara Indonesia tercatat turun, Bumi Resources tetap percaya diri. Dengan kapasitas produksi kuat dan posisi strategis di pasar global, perusahaan yakin target tahun 2025 masih bisa dicapai.

Demikian informasi seputar penurunan ekspor batu bara Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Futurebali.Com.