Medco Energi tengah menggarap beberapa proyek strategis, termasuk lapangan West Belut di Blok B Laut Natuna Selatan. (dunia-energi.com)

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terus menunjukkan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan energi domestik dengan meningkatkan produksi migas Medco Energi secara signifikan. Director & Chief Administrative Officer Medco Energi, Amri Siahaan menyampaikan bahwa selama delapan tahun terakhir, produksi migas perusahaan telah tumbuh lebih dari tiga kali lipat.

“Sejak 2015, kami berhasil meningkatkan produksi migas dari 50 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd) menjadi 160 juta mboepd pada 2023. Ini merupakan bukti komitmen kami terhadap keandalan energi Indonesia,” ujar Amri dalam Temu Media Nasional di Jakarta, Sabtu (30/11).

Amri menjelaskan bahwa mayoritas produksi migas Medco Energi didominasi oleh gas, dengan proporsi 75-80 persen. Gas ini memiliki peran strategis dalam mendukung transisi energi menuju net zero emission (NZE).

“Gas sangat penting untuk transisi energi. Dengan kontribusi itu, kami mendukung upaya pemerintah mencapai NZE,” tambahnya.

Untuk meningkatkan produksi migas, Medco Energi tengah menggarap beberapa proyek strategis, termasuk lapangan West Belut di Blok B Laut Natuna Selatan. Proyek ini diproyeksikan menghasilkan 55 juta standar kaki kubik gas per hari (mmscfd).

Selain itu, pengembangan lapangan Terubuk-5 di Blok B South Natuna Sea dijadwalkan berproduksi pada awal 2025 untuk percepatan peningkatan produksi migas Medco Energi. Proyek Floating Storage Production and Offloading (FPSO) untuk Forel & Bronang juga diharapkan menyumbang tambahan 10.000 barel minyak per hari.

Sementara itu, SKK Migas mendorong kontraktor kerja sama (KKKS) untuk terus menggenjot lifting migas guna mengurangi ketergantungan terhadap impor. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D.

Suryodipuro mencatat bahwa produksi gas nasional mencapai rekor baru 7.399 juta kaki kubik per hari pada September 2024.

“Peningkatan lifting migas sangat penting untuk menekan impor migas yang hingga September 2024 mencapai US$26,74 miliar,” ujar Hudi.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Medco Energi berperan penting dalam menjawab tantangan energi nasional di tengah dinamika ekonomi global dan geopolitik.

Demikian informasi seputar peningkatan produksi migas Medco Energi. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Futurebali.Com.