Pendapatan ekspor migas Rusia terus melonjak, terutama karena pengalihan pasar dari Eropa ke negara-negara seperti China dan India. (Voi.id)

Rusia terus menunjukkan ketahanan ekonominya di tengah tekanan sanksi internasional. Kementerian Ekonomi Rusia baru-baru ini merevisi naik proyeksi pendapatan ekspor migas (minyak dan gas) mereka sebesar $17,4 miliar (Rp269 triliun) menjadi $239,7 miliar (Rp3,7 kuadriliun). Revisi ini didorong oleh prospek harga yang lebih optimistis, khususnya untuk minyak dan gas yang menjadi sumber utama pendapatan negara tersebut.

Meningkatnya proyeksi pendapatan migas Rusia menandakan bahwa meskipun Barat telah memberlakukan berbagai sanksi dan pembatasan harga minyak serta larangan impor, dampaknya tidak mampu sepenuhnya mengguncang ekonomi Moskow.

Bahkan, pendapatan ekspor migas Rusia terus melonjak, terutama karena pengalihan pasar dari Eropa ke negara-negara seperti China dan India.

Menurut laporan yang diperoleh dari Reuters, ekspor minyak mentah Rusia pada 2024 diperkirakan mencapai 239,9 juta metrik ton, atau sekitar 4,8 juta barel per hari. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 238,3 juta metrik ton yang diproyeksikan pada tahun 2023.

Selain itu, Kementerian Ekonomi Rusia juga memprediksi harga minyak ekspor akan mencapai rata-rata $70 per barel tahun ini, naik $5 dari perkiraan sebelumnya. Harga ini lebih tinggi dibandingkan batas yang diterapkan oleh Barat, yaitu $60 per barel.

Sejak invasi ke Ukraina, Rusia telah berhasil memperluas pangsa pasarnya di luar Eropa, dengan China dan India menjadi mitra dagang utama dalam sektor energi. Langkah ini telah membantu Moskow mempertahankan, bahkan meningkatkan, pendapatan migasnya di tengah sanksi ekonomi yang diterapkan oleh negara-negara Barat.

Meski begitu, produksi migas Rusia diperkirakan akan sedikit menurun pada tahun 2024 menjadi 521,3 juta ton, turun dari 529,6 juta ton pada 2023. Penurunan ini terkait dengan upaya global, yang dipimpin oleh OPEC, untuk membatasi produksi guna menjaga stabilitas harga di pasar energi dunia.

Namun, pendapatan dari ekspor gas dan minyak diproyeksikan tetap kuat hingga 2025, di mana pendapatan ekspor migas Rusia diperkirakan mencapai $236,5 miliar, naik dari proyeksi sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa sektor migas Rusia tetap menjadi pilar penting bagi perekonomian negara, meskipun menghadapi berbagai tantangan di pasar global.

Demikian informasi seputar pendapatan ekspor migas Rusia 2024. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Futurebali.Com.