Pengrajin tenun dari Karangasem telah mengikuti bimbingan teknis mengenai pemberdayaan usaha makro. Pada pengrajin tenun yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut didorong untuk membantuk koperasi yang sudah berbadan hukum resmi. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Yudiantara.
Menurut Yudiantara, pembentukan koperasi bertujuan untuk mendorong agar usaha mikro yang bersifat pribadi dapat membentuk kelompok agar terorganisir dan memiliki badan hukum. Jadi para pengrajin tenun diharapkan mampu selangkah lebih maju. Selain itu, jika sudah terorganisir maka akan mudah bagi pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan. Kedepannya diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat, khusunya dalam hal penghasilan.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengungkapkan jika usaha mikro kecil yang ada di kabupaten Karangasem cukup banyak. Diantaranya adalah pada sektor perdagangan dan industri kecil seperti tenun, handycraf, dan produk olahan makanan.
Menurutnya, pengusaha mikro kecil tersebut yang dapat menggerakan roda perekonomian secara signifikan. Hal ini karena usaha mikro kecil pada umumnya realif mudah dilaksanakan khusunya bergerak pada bidang pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Kebutuhan hidup tersebut antara lain kebutuhan pangan dan sandang.
“Pemerintah Kabupaten Karanganyar berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakatnya sesuai dengan Visi Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem”, ucap Bupatri Sumatri.
Salah satu langkah untuk meningkatkan usaha mikro kecil di Karangasem adalah telah adanya MoU atau Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Pusat mengenai pelaksanaan Program KUR di Kabupaten Karangasem. Program KUR bermanfaat untuk usaha mikro kecil karena dapat memeberikan pinjaman dengan bungan yang rendah. Pinjaman tersebut dapat digunakan untuk modal usaha atau investasi dalam menunjang jalannya usaha agar berkembang lebih maju.
Menurut Bupati Sumatri, syarat untuk mendapatkan program KUR cukup mudah dan dapat diproses dengan cepat. Harapannya dari adanya program KUR adalah pengusaha kecil tidak mengeluh lagi soal kekurangan modal. Adapun dengan adanya kelompok yang kebanyakan adalah ibu-ibu maka hal ini akan memberikan semangat dan motivasi baru untuk menggeluti usaha pembuatan tenun.