Negara Asia berupaya mengamankan pasokan energi AS untuk menghindari ancaman tarif yang dilayangkan Trump. (Sindonews.com)

Konsumen energi di Asia mulai meningkatkan pembelian migas dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari strategi perdagangan dengan pemerintahan Presiden Donald Trump. Kebijakan Trump yang menyoroti surplus perdagangan sejumlah negara dengan AS mendorong negara seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam mempertimbangkan impor lebih banyak minyak mentah dan gas alam cair (LNG) dari AS.

Menurut Bloomberg, Senin (20/1), negara-negara tersebut berupaya mengamankan pasokan energi AS untuk menghindari ancaman tarif yang dilayangkan Trump. Analis energi di MST Marquee, Saul Kavonic menyatakan bahwa ada “pergeseran nyata” menuju LNG AS, terutama setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden.

Trump berencana menggandakan ekspor LNG AS pada 2030 melalui berbagai langkah, termasuk mencabut moratorium izin proyek ekspor LNG yang diberlakukan pendahulunya, Joe Biden. Langkah tersebut diharapkan mempermudah penjualan energi AS secara global dan membuka peluang baru bagi produsen domestik.

Presiden Kyushu Electric Power Co., Kazuhiro Ikebe menyebut ekspansi LNG AS sebagai “berita cerah” bagi industri utilitas, terutama dalam menstabilkan harga gas yang sempat melonjak sejak perang di Ukraina.

Jepang dan Thailand menjadi dua negara yang mulai mengintensifkan pembicaraan dengan eksportir AS untuk menandatangani kontrak jangka panjang pembelian migas.

Trump juga menggunakan ekspor migas AS sebagai alat diplomasi. Uni Eropa, misalnya, diingatkan untuk meningkatkan pembelian energi dari AS guna menghindari tarif perdagangan. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah mengupayakan negosiasi terkait LNG, seiring upaya Eropa menggantikan pasokan gas Rusia.

Sementara itu, China sebagai importir LNG terbesar dunia menjadi target strategi dagang AS. Marco Rubio, calon Menteri Luar Negeri AS, menyatakan bahwa LNG AS bisa menjadi senjata dagang dalam hubungan dengan China.

Dengan meningkatnya pembelian migas dari AS, para pelaku industri berharap pasar energi global menjadi lebih stabil dan terintegrasi.

Demikian informasi seputar potensi meningkatnya pembelian migas dari AS oleh ASIA. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Futurebali.Com.