Pemkab Badung menggelontorkan anggaran sekitar Rp 14,8 miliar untuk penataan Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi.
Penataan diawali dengan upacara Ngeruak di Pura Taman Beji Paluh pada Buda Kliwon Pahang. “Pengembangan Desa Penarungan untuk jadi desa wisata ini diharapkan akan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” kata tokoh masyarakat setempat I Wayan Suyasa di sela-sela menghadiri upacara Ngeruak di Pura Taman Beji Paluh.
Proyek penataan yang digarap oleh PT Tunas Jaya Sanur meliputi jogging track, tempat melukat, serta kolam permandian umum. Selain itu disiapkan juga resort-resort bagi wisatawan yang ingin melakukan kegiatan yoga serta tempat beristirahat. Suyasa berharap melalui penataan ini Badung memiliki ikon pariwisata baru.
Ditanya mengenai jenis objek ini juga banyak dikembangkan di desa lain, Suyasa optimistis mampu bersaing dengan desa wisata lainnya. Hal ini karena Desa Wisata Penarungan nantinya memiliki keunikan atau kekhasan. Selain menikmati objek, wisatawan yang datang akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan, misalnya bercocok tanam dan menari.
Direktur PT Tunas Jaya Made Budiatmika memaparkan, proyek pengembangan dan penataan Desa Wisata Penarungan senilai Rp 14,8 miliar. Di antaranya pembangunan gapura dan pintu masuk, penataan pura menjadi tempat penglukatan, permandian umum, penataan drainase dan jogging track sepanjang 1,5 kilometer dan kolam. Proyek tersebut berdurasi 165 hari.
Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra mengakui ada program penataan sejumlah desa yang diproyeksikan menjadi desa wisata, salah satunya Desa Penarungan. “Iya, kalau saya tidak salah ada lima termasuk Desa Kuwum (Mengwi) yang jadi prioritas. Ini yang kami genjot tahun 2018. Tapi lebih jelasnya PUPR yang menggarap penataannya, setelah jadi baru kami di Dinas Pariwisata yang mempromosikan,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Merujuk pada Perbup Nomor 47 Tahun 2010 terdapat 11 desa wisata di Badung. Di Kecamatan Petang meliputi Desa Kerta, Petang, Pangsan, Belok Sidan, dan Carangsari. Di Kecamatan Mengwi ada Desa Baha yang memiliki potensi produk kerajinan, seperti patung ukir, anyaman yang semua merupakan industri rumahan. Kemudian di Desa Munggu, Mengwi, dan Kapal, yang memiliki potensi seni dan budaya. Sementara di Kecamatan Abiansemal ada dua desa wisata, Desa Sangeh dan Bongkasa Pertiwi yang masing-masing memiliki potensi objek wisata alam.