Kalimantan Utara ternyata menyimpan potensi yang besar. Bukti adanya potensi Kaltara adalah dibangunnya PLTA Sungai Kayan. Memanfaatkan aliran Sungai Kayan, PLTA Kayan akan jadi PLTA terbesar yang dimiliki Indonesia.

Pemerintah secara resmi telah memindahkan ibu kota Indonesia, yang semula berada di Jakarta akan dipindah ke Kalimantan Timur. Dalam rangka perpindahan tersebut, Pemerintah telah melakukan berbagai kajian. Termasuk mengkaji masalah kelistrikan. Terkait masalah kebutuhan listrik di Kalimantan Timur, PLTA Kayan siap aliri listrik ke ibu kota.

PLTA Kayan dibangun di Bulungan, Kalimantan Timur. Pembangkit listrik ini digadang-gadang jadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Indonesia, bahkan Asia. PLTA ini mampu memroduksi listrik sebesar 9.000 MW. Dengan listrik sebesar itu, kebutuhan listrik di Kalimantan akan tercukupi, termasuk di Kalimantan Timur.

PLTA Kayan manfaatkan debit air Sungai Kayan yang tinggi

Dengan adanya PLTA Kayan, potensi wisata di Bulungan akan meningkat (pergimulu.com)

Salah satu syarat untuk membangun PLTA adalah ketersediaan air. Air ini akan menggerakkan turbin dan generator sehingga mampu menghasilkan listrik. Untuk menghasilkan listrik yang besar, debit air yang dibutuhkan juga besar. Debit air dan listrik yang dihasilkan berbanding lurus. Semakin besar debit air yang mengalir, semakin besar pula listrik yang dihasilkan.

PLTA Kayan yang berkapasitas 9.000 MW tentu membutuhkan aliran air yang besar. Dipilihnya Sungai Kayan sebagai sumber energi ternyata sangat tepat. Sungai Kayan menyandang predikat salah satu sungai terbesar di Kalimantan Utara. Debit air Sungai Kayan sangat tinggi, sehingga cocok untuk PLTA.

Dilansir dari bulungan.go.id, PT Indonesia Dafeng Heshun Energi Industri (IDHE) sempat melakukan penelitian terkait debit air di Sungai Kayan. Penelitian IDHE menunjukkan potensi debit air Sungai Kayan di wilayah Kabupaten Bulungan mencapai 1.000 meter kubik per detik.

Besarnya debit air Sungai Kayan juga disebut mampu menghasilkan listrik setidaknya 1.000 megawatt melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Potensi yang tersembunyi dari Sungai Kayan tentu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dengan dibangunnya PLTA. Ke depannya, PLTA Kayan mampu memenuhi kebutuhan listrik bagi industri-industri yang akan dibangun di Kaltara.

PLTA Kayan dinahkodai oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE). KHE bekerja sama dengan investor dari China, yaitu PowerChina. Direktur Operasi KHE, Khaerony, mengungkapkan bahwa PLTA Sungai Kayan akan dibangun dalam lima tahap.

Kelima tahap tersebut didasarkan pada unit bendungan penyokong PLTA. Masing-masing bendungan memiliki kapasitas listrik yang berbeda-beda. Unit bendungan 1 diproyeksi mampu menghasilkan lisrik sebesar 900 MW. Rencananya dibangun akhir tahun 2019.

Setelah pembangunan PLTA Kayan unit pertama selesai, dilakukan pembangunan unit dua yang diproyeksi berkapasitas sebesar 1.200 MW. Unit ketiga dan keempat memiliki kapasitas yang sama, masing-masing sebesar 1.800 MW. Unit kelima berkapasitas 3.300 MW. Unit lima memiliki kapasitas terbesar daripada unit lainnya.