Pemerintah Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mendesak Kemenhub untuk segera membangung Pelabuhan Amed. Hal ini untuk mengurangi antrean di tengah laut dari penyeberangan Lembar ke Padangbai. Selama ini para penumpang selalu mengeluhkan lamanya kapal bersandar karena harus antre di tengah laut.

Bahkan penumpang harus menunggu hingga dua jam agar kapal yang ditumpanginya bersandar di pelabuhan. Pembangunan Pelabuhan Amed dipilih karena lokasinya tidak jauh dari Pelabuhan Padangbai.

Hal ini juga disampaikan Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) NTB, Hj. Ary Purwanti bahwa pihaknya telah menerima kunjungan kerja DPRD Bali dan Dishub Bali. Pertemuan tersebut membahas soal permasalahan di Pelabuhan Padangbai yang saat ini sudah tidak memungkingkan karena kapasitasnya yang terbatas. Selain itu, Pelabuhan Padangbai juga tidak memungkinkan untuk dikembangkan.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membangun pelabuhan yang lokasinya tidak jauh dari Pelabuhan Padangbai. Pemprov Bali siap melakukan kerjasama dengan Pemprov NTB dan Dishub untuk merealisasikan pembangunan Pelabuhan Amed yang memang lokasinya dekat dengan Pangbai.

“Namun meski sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak-pihak yang terkait, keputusan akhir tetap di Kemenhub”, ujar Ary Purwantini.

Kepala Bidang Perhubungan Darat Dishub NTB, Ir. Asep Supriatna menambahkan jika pihaknya sudah membuat usulan dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan. Intinya Pelabuhan Padangbai dapat dikembangkan menjadi dua pelabuhan.

Pelabuhan pertama adalah Pelabuhan Padangbai yang saat ini sudah beroperasi, dan yang kedua adalah membangun Pelabuhan Amed yang lokasinya memang tidak jauh dari Pelabuhan Padangbai. Penambahan dermaga di Pelabuhan Padangbai memang sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan. Selain karena lokasi, tanah di sekitar Pelabuhan Padangbai adalah tanah adat.

Sementara untuk Pelabuhan Lembar masih dapat dikembangkan menjadi tiga hingga empat dermaga. Jadi nantinya ada dua pelabihan yang akan dikembangkan. Namun Dinas Perhubungan NTB harus berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan Kementerian Perhubungan. Untuk saat ini sedang dalam tahap penyelesaian perencanaan.

Jika pelabuhan tersebut sudah dibangun maka waktu tempuh kapal bersandar akan menjadi lebih cepat. Selama ini masyarakat mengeluhkan lamanya kapal bersandar dikarenakan ada permasalah pada mesinnya. Padahal infrastruktur pelabuhan yang belum memadai. Sehingga Pemprov Bali dan NTB berharap Kementerian Perhubungan segera merealisasikan pembangunan pelabuhan.